Pelayanan kesehatan untuk Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV (ODR HIV) merupakan bagian penting dari strategi penanggulangan HIV/AIDS. Fokusnya adalah deteksi dini, pencegahan penularan, edukasi, serta rujukan pengobatan bagi yang terdiagnosis positif, agar infeksi HIV tidak berkembang menjadi AIDS dan tidak menular ke orang lain.
✅ Pelayanan Kesehatan untuk Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV
- Skrining dan Deteksi Dini HIV
- Sasaran utama:
- Pasangan dari ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)
- Pekerja seks dan pasangannya
- Pengguna narkoba suntik
- Lelaki seks dengan lelaki (LSL/MSM)
- Ibu hamil
- Pasien TB, IMS, atau hepatitis
- Pemeriksaan dilakukan dengan tes cepat HIV
(Rapid Test HIV) yang tersedia di Puskesmas atau klinik layanan HIV.
- Edukasi dan Konseling
- Diberikan konseling sebelum dan sesudah tes
HIV (VCT: Voluntary Counseling and Testing).
- Penjelasan mengenai HIV, cara penularan,
pencegahan, dan manfaat tes serta pengobatan.
- Edukasi penggunaan kondom, pengurangan risiko
perilaku, serta hak-hak pasien.
- Pencegahan Penularan
- Penyediaan alat kontrasepsi (khususnya kondom)
secara gratis.
- Layanan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
(PPIA) pada ibu hamil yang berisiko.
- Program PEP (Post-Exposure Prophylaxis):
pencegahan infeksi setelah pajanan risiko (misalnya tenaga medis yang
tertusuk jarum pasien HIV positif).
- Program PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis):
konsumsi obat antiretroviral untuk orang yang memiliki risiko tinggi
tertular HIV.
- Rujukan dan Pengobatan
- Bila hasil tes HIV positif, langsung dirujuk ke
layanan pengobatan ARV (Antiretroviral).
- Puskesmas dengan layanan LOK (Layanan Obat
Komprehensif) atau RS rujukan HIV/AIDS.
- Pemantauan dan Dukungan
- Monitoring kesehatan rutin bagi yang sudah
positif: CD4, viral load, efek samping ARV.
- Dukungan psikososial oleh petugas, LSM, atau kelompok sebaya (peer support).