Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinfeksi Virus yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (Jumlah orang dengan resiko berinfeksi HIV)

Pelayanan kesehatan untuk Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV (ODR HIV) merupakan bagian penting dari strategi penanggulangan HIV/AIDS. Fokusnya adalah deteksi dini, pencegahan penularan, edukasi, serta rujukan pengobatan bagi yang terdiagnosis positif, agar infeksi HIV tidak berkembang menjadi AIDS dan tidak menular ke orang lain.

 

Pelayanan Kesehatan untuk Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV

  1. Skrining dan Deteksi Dini HIV
    • Sasaran utama:
      • Pasangan dari ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)
      • Pekerja seks dan pasangannya
      • Pengguna narkoba suntik
      • Lelaki seks dengan lelaki (LSL/MSM)
      • Ibu hamil
      • Pasien TB, IMS, atau hepatitis
    • Pemeriksaan dilakukan dengan tes cepat HIV (Rapid Test HIV) yang tersedia di Puskesmas atau klinik layanan HIV.
  2. Edukasi dan Konseling
    • Diberikan konseling sebelum dan sesudah tes HIV (VCT: Voluntary Counseling and Testing).
    • Penjelasan mengenai HIV, cara penularan, pencegahan, dan manfaat tes serta pengobatan.
    • Edukasi penggunaan kondom, pengurangan risiko perilaku, serta hak-hak pasien.
  3. Pencegahan Penularan
    • Penyediaan alat kontrasepsi (khususnya kondom) secara gratis.
    • Layanan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) pada ibu hamil yang berisiko.
    • Program PEP (Post-Exposure Prophylaxis): pencegahan infeksi setelah pajanan risiko (misalnya tenaga medis yang tertusuk jarum pasien HIV positif).
    • Program PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis): konsumsi obat antiretroviral untuk orang yang memiliki risiko tinggi tertular HIV.
  4. Rujukan dan Pengobatan
    • Bila hasil tes HIV positif, langsung dirujuk ke layanan pengobatan ARV (Antiretroviral).
    • Puskesmas dengan layanan LOK (Layanan Obat Komprehensif) atau RS rujukan HIV/AIDS.
  5. Pemantauan dan Dukungan
    • Monitoring kesehatan rutin bagi yang sudah positif: CD4, viral load, efek samping ARV.
    • Dukungan psikososial oleh petugas, LSM, atau kelompok sebaya (peer support).

 

Posting Komentar

WASAKA